Langsung ke konten utama

Featured Posts

AIR BERIAK TANDA TAK DALAM, TONG KOSONG NYARING BUNYINYA, TAHUKAH ANDA TERNYATA MAKNANYA TIDAK SEPERTI YANG SELAMA INI KITA KIRA, TERNYATA SELAMA BERTAHUN-TAHUN KITA SUDAH SALAH MENGGUNAKANNYA

        Para pembaca yang budiman. Selama ini kita semua mengetahui bahwa untuk menyamakan keadaan seseorang yang banyak bicara namun pengetahuannya dangkal adalah dengan menggunakan peribahasa "Air beriak tanda tak dalam", atau bagi yang dianggap tidak berpengetahuan "Tong kosong nyaring bunyinya". Demikian pula dengan penulis. Penulis pernah berpikir bahwa kalimat tersebut dapat diterapkan kepada setiap orang yang banyak bicara. Ketika anda berkata tentang air beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring bunyinya, tahukah anda ternyata maknanya tidak seperti yang selama ini kita kira, ternyata selama bertahun-tahun kita sudah salah menggunakannya.      Pada suatu kolam air kita mungkin akan menemukan riak-riak atau gelembung-gelembung air yang relatif kecil di atas permukaannya. Menurut hasil penelitian, riak-riak air tersebut banyak ditemukan pada suatu ekosistem air yang mana ketinggian permukaan airnya dari dasar tidak begitu tinggi atau air d...

SILAKAN DOWNLOAD AMPUH

SILAKAN DOWNLOAD AMPUH
Aplikasi Mobile Penyuluhan Hukum

MENGALIR SEPERTI AIR BERHEMBUS LAKSANA ANGIN, TIDAK TERHANYUT DAN TIDAK RIBUT, MENGUBAH PENDERITAAN MENJADI KEBAHAGIAAN

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

     

      Setiap orang akan mengalami berbagai dinamika dalam kehidupannya, kadang susah kadang senang, semuanya akan datang silih berganti dalam kadar yang berlainan, bisa teramat sangat, bisa cukup, bisa biasa saja alias dalam kadar yang sangat ringan. Setiap orang tidak akan dapat menghindari keadaan yang seperti itu, seperti putaran roda pedati kadang di bawah kadang di atas, selalu silih berganti, hingga ajal menjemputnya. Demikianlah ketetapan Allāh Yang Maha Kuasa. Bagaimana caranya supaya perjalanan hidup yang sangat berat sekalipun akan dapat terasa lebih ringan? Mengalir seperti air berhembus laksana angin, tidak terhanyut dan tidak ribut, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan.

 


Untuk lebih jelas dan lebih menghayati ungkapan di atas yang merupakan sebuah filosofi maka penulis akan menguraikannya dan membaginya menjadi 5 (lima) bagian sebagai berikut:

 

1.            Mengalir seperti air;

 

Air itu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Jika air itu mengalir sebaliknya, tentu ada suatu daya yang lebih agar air itu mengalir dari bawah ke atas, berlawanan dengan hukum alam tentang air. Daya yang lebih itu memerlukan usaha yang lebih keras bahkan mungkin pengorbanan. Mengalir seperti air maksudnya bahwa kita hidup mengikuti alurnya, mengikuti lumrahnya, agar tidak merasakan penderitaan karena harus mengorbankan sesuatu yang tidak perlu dikorbankan. Bahkan mengikhlaskan sesuatu yang harus ditinggalkan demi menuju suatu kebaikan. Tetapi bukan berarti tidak melakukan apapun demi kenyamanan. Hantarkan apa yang perlu dibagikan, meskipun akan membentur tepian.

 

2.            Berhembus laksana angin;

 

Angin itu bergerak dari tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah, normalnya bergerak dengan kecepatan yang biasa, tidak menimbulkan keresahan atau bahkan kerusakan. Angin yang diharapkan bisa memberikan kesejukan, ketenangan, adalah angin yang berhembus spoi-spoi. Berhembus laksana angin maksudnya bahwa kita menjalani kehidupan harus dengan ketenangan. Tetapi tidak berarti diam saja dan tidak menyampaikan ajaran kebaikan. Tegakkan apa yang perlu ditegakkan kembali, jangan biarkan sesuatu lemas, jangan biarkan sesuatu malas!

 

3.            Tidak terhanyut;

 

Maksud dari kata-kata pada angka 3 (tiga) ini adalah memberikan penegasan bahwa dalam menjalani kehidupan kita berusaha untuk menyesuaikan dengan keadaan yang kita hadapi, tidak terlalu memaksakan diri namun tidaklah terhanyut, tidak terbawa ke arah kesesatan, mengerti kapan harus menyingkir, itulah pilihan yang bijak, demi menjaga nilai-nilai kebenaran dan kehormatan. Jangan ragu jika perlu mengatakan "tidak" terhadap pelanggaran.

 

4.            Tidak ribut;

 

Maksud dari kata-kata pada angka 4 (empat) ini adalah memberikan penegasan bahwa dalam menjalani kehidupan kita berusaha untuk menyesuaikan dengan keadaan yang kita hadapi, tidak menimbulkan keributan atau bahkan kerusakan, tidak menjadi liar meskipun berada pada keadaan yang sangat sulit. Kita seyogyanya tetap bersabar, ikhlas, dantawakkal. Jangan menyelesaikan masalah dengan masalah, dengan cara tidak melakukan pelanggaran.

 

5.            Mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan.

 

Berbicara tentang kebahagiaan, tentu kita akan lebih fokus pada keadaan jiwa atau bathin. Sesungguhnya kebahagiaan dan kesedihan, kesenangan dan kesusahan, itu adalah permainan hati. Hati manusia yang merasakan sesuatu itu sesungguhnya merupakan hasil dari proses berpikir. Mari kita buktikan sebagai berikut:

 

a.    Ketika kita berpikir bahwa sesuatu itu merugikan, maka kita akan merasakan kesusahan atau kesedihan;

b.     Sebaliknya jika kita berpikir bahwa sesuatu itu menguntungkan, maka kita akan merasakan kesenangan atau kebahagiaan;

 

        Oleh karena itu, bagaimana caranya agar sesuatu yang kita anggap sebagai kerugian itu dapat menjadi suatu keuntungan. Kita seyogyanya berusaha menganggap bahwa sesuatu itu merupakan suatu keuntungan. Bahkan kita harus berusaha mengganggap bahwa segalanya itu merupakan suatu keuntungan. Atau setidak-tidaknya ketika kita berpikir tentang sesuatu yang menyusahkan, kita berpikirlah tentang hal-hal lain yang sesungguhnya telah membuat kita merasa bahagia.

Jangan membanding-bandingkan sesuatu sehingga kita menjadi merasakan kesusahan.

Kembangkan selalu hal-hal yang dapat membuat kita merasa bersyukur kepada Allāh , Sang Pencipta Alam Semesta. Yakinlah bahwa Allāh  Maha Pemberi Hikmah, di setiap kesempitan ada keluasan, di antara kesukaran selalu ada jalan keluar, di dalam kegelapan selalu ada cahaya…. meskipun mungkin hanya setitik.

 

            Mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, maksudnya adalah bahwa kita harus mengubah cara berpikir kita dalam menghadapi suatu permasalahan dalam menjalani kehidupan ini, agar kita tetap dapat merasakan kebahagiaan sekalipun kita sedang mengalami kesusahan.

Belajarlah untuk senantiasa mengutamakan kewajiban agar kita tidak membiarkan diri sendiri terlena dalam kemalasan, tidak memiliki harapan, serta aura negatif lainnya, dengan cara berusaha menghindari sikap "tidak tahu", "tidak bisa", ataupun "tidak mau" terhadap suatu kebaikan yang diajarkan oleh orang lain dan lingkungan.

 

 

Rekan-rekan seperjuangan hidup,

 

Hiduplah mengalir seperti air, berhembus laksana angin, tidak terhanyut dan tidak ribut.

Kita sendiri yang dapat mengubah penderitaan…… menjadi kebahagiaan.

 

Tetap sehat dan tetap semangat !!!💪


وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَابُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APAKAH PERBUATAN BUNUH DIRI MERUPAKAN SUATU HAL YANG MELANGGAR HUKUM POSITIF DI INDONESIA ATAU BUKAN?

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     Yth. Sahabat Diskusi Hidup , alhamdulillāh pada kesempatan kali ini kita dapat berjumpa lagi untuk membahas diskusi hidup tentang apakah perbuatan bunuh diri merupakan suatu hal yang melanggar hukum positif di Indonesia atau bukan. Berikut ini adalah diskusi hidup kita kali ini.         Pada umumnya setiap orang akan menganggap bahwa tindakan bunuh diri adalah perbuatan yang melanggar hukum karena dinilai sebagai perbuatan yang tercela, menghabisi atau menghilangnya nyawa manusia meskipun itu terhadap dirinya sendiri. Namun sebagian orang masih banyak yang menganggap bahwa tindakan bunuh diri itu tercela namun tidak melanggar hukum positif di Indonesia dengan alasan tidak diatur di dalam buku Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) atau peraturan perundang-undangan lainnya. Yang diatur di dalam pasal KUHP adalah mengenai suruhan atau dorongan untuk melakukan ...

TINDAK PIDANA KHUSUS DI LUAR KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ     Yth. Sahabat Diskusi Hidup, a lhamdulillāh kita dapat berjumpa kembali dalam kesempatan yang berbeda. Kali ini penulis akan membahas diskusi hidup tentang tindak pidana khusus di luar Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Selanjutnya diskusi hidup kita adalah sebagai berikut.             Pertama kali dikenal istilah Hukum Pidana Khusus, sekarang diganti dengan istilah Hukum Tindak Pidana Khusus. Timbul pertanyaan, apakah ada perbedaan dari kedua istilah ini. Oleh karena yang dimaksud dengan kedua istilah itu adalah UU Pidana yang berada di luar Hukum Pidana Umum yang mempunyai penyimpangan dari Hukum Pidana Umum baik dari segi Hukum Pidana Materiil maupun dari segi Hukum Pidana Formal. Kalau tidak ada penyimpangan tidaklah disebut Hukum Pidana Khusus atau Hukum Tindak Pidana Khusus.             Hukum Tindak Pidana K...

HATI-HATI DALAM HAL TURUT MENCICIL BARANG YANG KEMUDIAN DIGUNAKAN OLEH ORANG LAIN

بِالسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ   Yth. Sahabat Diskusi Hidup,   alhamdulillāh kita dapat berjumpa kembali dalam kesempatan diskusi hari ini. Kali ini kita akan membahas diskusi hidup tentang hati-hati dalam hal turut mencicil barang yang kemudian digunakan oleh orang lain. Berikut ini adalah diskusi hidup kita kali ini. Ketika kita turut membantu seseorang atau bahkan orang tua kita dalam memenuhi cicilan kredit barang, maka apa yang kita niatkan harus jelas. Niat tersebut bisa ditekadkan di dalam hati atau diucapkan kepada orang yang kita bantu. Alangkah jauh lebih baik jika disampaikan juga kepada orang yang dibantu.   Mungkin suatu ketika ada saudara, teman, atau bahkan orang tua yang misalnya membeli motor atau mobil dengan cara mengangsur atau membayar dengan cara mencicil setiap bulan atau mungkin membayar beberapa kali dengan jangka waktu tertentu tidak selalu dilakukan setiap bulan, maka pada saat kita ak...